Kamis, 31 Oktober 2013

Sudut Pemukiman Warga Sebelah Utara, Selatan, Barat, Timur , Dalam

Sudut Selatan (Jl. Gelatik, Tempat Pemakaman Umum "Blesek" ), Barat (Jl. Pemuda), Utara (Jl. Setapak), Timur (Jl. Sriti)

Senin, 21 Oktober 2013

Sudut Jalan Gelatik

Arti Logo Lambang Jawa Tengah

Lambang Jawa Tengah berbentuk kundi amerta (cupu manik) dengan bentuk dasar segi lima. Di dalam lambang, terdapat lukisan candi Borobudur, gunung kembar, laut dan gunung, bambu runcing, bintang, padi dan kapas. Di bawah lambang ,terdapat tulisan Prasetya Ulah Sakti Bhakti Praja (Janji akan bekerja keras membangun bangsa dan negara).
Kundi amerta dengan bentuk dasar segi lima, melambangkan Pancasila. Candi Borobudur merupakan identitas Jawa Tengah. Gunung kembar memiliki arti persatuan antara rakyat dan pemerintah daerah. Laut dan gunung melambangkan hidup dan kehidupan. Bambu runcing sebagai simbol perjuangan kemerdekaan. Sedangkan bintang, padi, dan kapas melambangkan hari depan rakyat Jawa Tengah menuju masyarakat adil makmur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
 
Jawa Tengah sebagai provinsi dibentuk sejak zaman Hindia Belanda. Hingga tahun 1905, Jawa Tengah terdiri atas 5 wilayah (gewesten) yakni Semarang, Rembang, Kedu, Banyumas, dan Pekalongan. Surakarta masih merupakan daerah swapraja kerajaan (vorstenland) yang berdiri sendiri dan terdiri dari dua wilayah, Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran, sebagaimana Yogyakarta. Masing-masing gewest terdiri atas kabupaten-kabupaten. Waktu itu Rembang Gewest juga meliputi Regentschap Tuban dan Bojonegoro.
Setelah diberlakukannya Decentralisatie Besluit tahun 1905gewesten diberi otonomi dan dibentuk Dewan Daerah. Selain itu juga dibentukgemeente (kotapraja) yang otonom, yaitu PekalonganTegal, Semarang, Salatiga, dan Magelang.
Sejak tahun 1930, provinsi ditetapkan sebagai daerah otonom yang juga memiliki Dewan Provinsi (Provinciale Raad). Provinsi terdiri atas beberapa karesidenan (residentie), yang meliputi beberapa kabupaten (regentschap), dan dibagi lagi dalam beberapa kawedanan (district). Provinsi Jawa Tengah terdiri atas 5 karesidenan, yaitu: Pekalongan, Jepara-Rembang, Semarang, Banyumas, dan Kedu.
Menyusul kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1946 Pemerintah membentuk daerah swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran; dan dijadikan karesidenan. Pada tahun 1950 melalui Undang-undang ditetapkan pembentukan kabupaten dan kotamadya di Jawa Tengah yang meliputi 29 kabupaten dan 6 kotamadya. Penetapan Undang-undang tersebut hingga kini diperingati sebagai Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah, yakni tanggal 15 Agustus 1950.


 

Arti Logo Lambang PKK

  1. Biru melambangkan suasana damai, aman, tentram dan sejahtera.
  2. Putih melambangkan kesucian dan ketulusan untuk suatu tujuan dan itikad
  3. Kuning melambangkan keagungan cita – cita.
  4. Hitam melambangkan kekekalan / keabadian.

 

B. Komponen

  1. Segilima melambangkan Pancasila sebagai dasar Gerakan PKK.
  2. Bintang melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
  3. 17 butir kapas, 8 buah simpul pengikat, 45 butir padi melambangkan kemerdekaan RI dan kemakmuran.
  4. Alokade melingkar melambangkan wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang memadukan pelaksanaan segala kegiatan dan prakarsa serta swadaya gotong royong masyarakat dalam aspek kehidupan dan penghidupan untuk mewujudkan Ketahanan Nasional.
  5. Rangkaian Mata Rantai melambangkan masyarakat yang terdiri dari keluarga – keluarga sebagai unit terkecil yang merupakan sasaran Gerakan PKK.
  6. Lingkaran Putih melambangkan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.
  7. 10 buah ujung tombak yang tersusun merupakan bunga melambangkan gerakan masyarakat dalam pembangunan dengan melaksanakan 10 Program Pokok PKK dan sasarannya keluarga sebagai unit terkecil dalam

ARTI KESELURUHAN :
Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ( PKK ) yang merupakan gerakan nasional untuk pembangunan keluarga, berazaskan Pancasila dan UUD 1945 dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, melakukan kegiatan yang terus menerus dan berkesinambungan untuk menghimpun, menggerakkan dan membina masyarakat untuk melaksanakan 10 Program Pokok PKK dengan sasaran keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat untuk mewujudkan keluarga sejahtera yang selalu hidup dalam suasana damai, aman, tertib, tentram, makmur dan sejahtera dalam rangka Ketahanan Nasional.

Arti Logo Lambang Karang Taruna

Lambang Karang Taruna mengandung unsur-unsur sekuntum bunga teratai yang mekar, dua helai pita terpampang di atas dan di bawah, sebuah lingkaran dengan bunga teratai mekar sebagai latar belakang. Keseluruhan lambang tersebut mengandung makna:
1. Bunga  teratai  yang  mulai  mekar  melambangkan unsur remaja yang dijiwai semangat   kemasyarakatan  
    (sosial).
2. Empat helai daun bunga teratai di bagian bawah, melambangkan keempat fungsi karang taruna yaitu:
    ·    Memupuk kreatifitas untuk belajar bertanggung jawab.
    ·  Membina kegiatan-kegatan sosial, rekreatif, edukatif, ekonomis, produktif, dan kegiatan lainnya yang praktis
    ·  Mengembangkan dan mewujutkan harapan serta cita-cita anak dan remaja melalui bimbingan  interaksi yang dilaksanakan baik secara individu maupun kelompok.
    · Menanamkan pengertian, kesadaran dan memasyarakatkan penghayatan dan pengamalan pancasila.

     3. Tujuh helai daun bunga bagian atas melambangkan tujuh unsur kepribadian yang harus di miliki  oleh anak 
         dan remaja:
    · Taat        : takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    · Tanggap  : penuh perhatian dan peka terhadap masalah.
    · Tangguh  : kuat, daya tahan fisik dan mental.
    · Tandas    : tegas, pasti, tidak ragu, teguh pendirian.
    · Tangkas   : sigap, gesit, cepat bergerak dan dinamis.
    · Terampil  : mampu berkreasi dan berkarya praktis.
    · Tulus       : sederhana, ikhlas, rela memberi dan jujur.

    4. Pita di bagian bawah bertuliskan KARANG TARUNA mengandung arti:
    Karang   : pekarangan, halaman, tempat.
    Taruna    : remaja.
    Secara keseluruhan berarti tempat atau wadah pembinaan remaja.

     5. Pita di bagian atas bertuliskan ADITYA KARYA MAHATVA YODHA yang berarti:
      ADITYA        : cerdas,penuh pengalaman.
      KARYA         : pekerjaan.
      MAHATVA     : terhormat,berbudi luhur.
      YODHA         : pejuang,patriot.
      Berarti yang berkepribadian, berpengetahuan dan terampil.

      6. Lingkaran menggambarkan sebuah tameng, sebagai ketahanan nasional.
      7. Bunga teratai yang mekar berdaun lima helai melambangkan lingkungan kehidupan masyarakat 
          yang sejahtera merata berlandaskan pancasila
      8. Arti warna :
        ·  PUTIH     : kesucian,tidak tercela,tidak ternoda.
        ·  MERAH  : keberanian, sabar, tenang dan dapat mengendalikan diri, tekat pantang menyerah.
        ·  KUNING : keagungan atas budi pekerti.

        Arti Logo Lambang Kebumen

        Lambang Daerah Kabupaten Kebumen diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen, yaitu:

        1.Perda No. 30a/DPRD-GR/70 tanggal 14 Oktober 1970 tentang Bentuk Lambang Daerah Kabupaten Kebumen
        2.Perda No. 30b/DPRD-GR/70 tanggal 14 Oktober 1970 tentang Penggunaan dan Pemakaian Lambang Daerah Kabupaten Kebumen

         

        Bentuk, lukisan, ukuran, warna lukisan Lambang Daerah Kabupaten Kebumen adalah sebagai berikut :

        1. Perisai (dengan ukuran perbandingan 4:3); menggambarkan tekad, semangat dan kesiapsiagaan rakyat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, dengan dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
        2. Bintang segi lima berwarna emas; menggambarkan kepercayaan yang teguh dan luhur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
        3. Pegunungan; melambangkan keteguhan hati, tidak goyah mengalami tantangan alam. Menggambarkan juga sebagian daerah Kabupaten Kebumen terdiri dari tanah pegunungan.
        4. Gua; mencerminkan sifat-sifat ketenangan dan kesederhanaan dari rakyat daerah Kabupaten Kebumen dalam usahanya untuk mencapai cita-citanya yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Gua juga merupakan tempat dimana dihasilkan sarang burung.
        5. Laut; menggambarkan jiwa perjuangan yang selalu bergelora sepanjang masa; namun penuh dengan kedamaian yang abadi. Menggambarkan juga bahwa sebagian daerah Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Samudra Indonesia
        6. Burung Lawet; menggambarkan suatu sumber penghasilan daerah dan merupakan pencerminan dari ketekunan dan kegesitan yang penuh dinamika dari rakyat daerah Kabupaten Kebumen dalam usahanya untuk membangun daerahnya.
        7. Kapas padi; menggambarkan cita-cita rakyat daerah Kabupaten Kebumen yaitu terwujudnya suatu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila, murah sandang, murah pangan dan cukup papan.
        8. Mata rantai yang sambung menyambung; menggambarkan jiwa dan semangat persatuan yang hidup di kalangan rakyat.
        9. Bambu runcing; merupakan pencerminan dari sifat kepahlawanan rakyat dalam perang kemerdekaan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan dasar Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
        10. Batu bata dan genting; menggambarkan bahwa industri batu bata dan genting di Daerah Kabupaten Kebumen merupakan sumber penghi-dupan rakyat; secara simbolis menggambarkan bahwa kecuali sektor pertanian; sektor perin-dustrian juga merupakan sumber penghasilan Rakyat Daerah Kabupaten Kebumen.

            Tulisan Bhumitirta Praja Mukti

        • Arti kata-katanya; tanah dan air untuk kesejahteraan Bangsa dan Negara
        • Maksud dan jiwanya; bangsa Indonesia pada umumnya dan Warga Daerah Kabupaten Kebumen pada khususnya sangat bersyukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugerahi tanah yang subur dan air yang berlimpah-limpah. Anugerah yang tidak ternilai harganya itu merupakan nikmat dari Tuhan yang wajib kita manfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan rakyat: Daerah Kabupaten Kebumen dibagian Utara terdiri dari tanah pegunungan dengan aneka warna bahan-bahan tambang yang terpendam dan dengan hutan-hutannya yang menjadi sumber mengalirnya sungai-sungai menuju ke daerah persawahan dan tegalan yang subur di sebelah selatannya yang menjadi sumber penghidupan dari sebagian besar rakyatnya. Demikian pula karena anugerah Tuhan Yang Maha Esa maka sebagian besar tanahnya merupakan bahan yang sangat baik untuk membuat batu-bata dan genteng sehingga menempatkan Daerah Kabupaten Kebumen sebagai penghasil batu-bata dan genteng yang sejak lama sudah terkenal. Di sebelah selatan daerah Kabupaten Kebumen berbatasan dengan Samudera Indonesia dengan pantainya yang penuh dengan pohon kelapa; dengan gua-guanya yang terkenal sebagai penghasil burung-burung yang berkwalitas tinggi serta lautnya yang mengandung potensi yang tak terhingga. Kesemuanya itu menimbulkan suatu kewajiban yang luhur pada kita sekalian wargadaerah Kabupaten Kebumen; untuk dengan cipta rasa; karsa dan karya kita masingmasing; selalu tekun dan penuh ketawakalan memanfaatkan modal anugerah Tuhan Yang Maha Esa tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat menuju

        Rabu, 16 Oktober 2013

        MARS Bangga Puri Gedeh

        Wujudkanlah masa depan
        Jawa Tengah yang sejahtera
        Berdayakan daerah dukung pembangunan
        Semangat bali desa bangun desa kobarkan api di dada
        Mantapkan langkah terus berusaha tuk mewujudkan
        Bangun keluarga agar mampu dan mandiri
        Berwawasan gender dan dinamis demi desa harmonis
        Bangga Puri Gedeh jadikan dharmamu jayalah selalu

        Musik

        Hayatilah dan amalkan
        Pancasila dasar negara
        Pendidikan ketrampilan untuk kemajuan
        Upayakan sandang dan pangan kelestarian lingkungan
        Tata laksana rumah tangga sehat tuk keluarga
        Hidup rukun dalam gotong royong nan serasi
        Sejahtera masyarakat kita dengan berkoperasi
        Bangga Puri Gedeh jadikan dharmamu gemakan selalu


        Download disini

        Pengurus PKK RT 01 RW 03 Kel. Panjer Kebumen 2013 - 2016

        Ketua                       : Ibu Eni Poniman
        Sekretaris                 : Ibu Aji Tunggul Purbomiluhung
        Bendahara               : Ibu Sudjarwoko
        Sie Sosial                 : Ibu Hj. Sukarti
        Sie Keagamaan        : Ibu Hj. Sugiono
        Sie Pendidikan       : Ibu Djumadi
        Sie Simpan Pinjam : Ibu Agus Mufti
        Kader Dawis 1        : Ibu Bibit Rahayu
        Kader Dawis 2         : Ibu Darsono
        Kader Dawis 3         : Ibu Joko Suprayitno
        PKB                        : Ibu Eni Purwanto
                                         : Ibu Usman Hartono

        Selasa, 15 Oktober 2013

        RT- Kegiatan Kurban

        Peringatan Idul Adha tahun 1434 H warga rt 01 rw 03 melaksanakan penyembelihan hewan qurban di pekarangan belakang kediaman ibu Hj. Sukarti.

        Senin, 14 Oktober 2013